Menikmati sore di Pantai Pandansari dan Goa Cemara

by - 00.06.00


Sepanjang bibir pulau Jawa bagian selatan memang identik dengan obyek wisata pantai. Setelah dari hutan pinus asri, saya dan Sita menuju bagian pesisir Bantul. Saat masuk kawasan wisata sudah ada yang berjada di gardu masuk dan membayar retribusi. Saat masuk sudah ada papan penunjuk arah dimana sebagian besar untuk menuju ke pantai adalah berbelok ke kanan. Jalanannya lebar kali panjang dan sepi, ditambah dengan angin laut yang kencang. Jadi hati-hati bila kalian naik motor terutama bagi yang kurus. Hehe.

Jalanan masuk kawasan pantai

Kami memutuskan mampir ke 2 pantai, yaitu Pandansari dan Goa Cemara. Yang membuat saya tertarik untuk ke Pandansari adalah adanya mercusurar sebelum kita mencapai bibir pantai. Pantai Pandanwanginya sendiri tidak terlalu ramai, tidak cukup besih juga namun kalian bisa duduk-duduk di dahan pohon cemara yang pendek. Tidak banyak pedagang dan toilet, singkatnya memang pantai ini kalah pamor dengan pantai Goa Cemara. Untuk masuk ke pantai ini dikenakan kembali tarif Rp 2.000,-. 

Aslinya sih, ketakutan

Setelah melihat pantai, kami menuju mecusuar. Tarif untuk masuk ke dalam adalah Rp5.000,- per orang. Ada kurang lebih 6 lantai dengan tangga memutar di dalam. Sangat tidak disarankan untuk kalian yang memiliki phobia ketinggian. Karena selain memang tinggi, angin laut dari puncak mercusuar sangat sangat besar. Terlebih lagi pada waktu musim kemarau. Pesan si bapak penjaga waktu itu adalah “Anginnya besar ya mbak, jangan nyender atau pegangan di besi.” Alhasil kamipun senantiasa menempel pada dinding. Hehe. Oh iya selain mercusuar, di pantai ini juga ada agrowisata kebun buah naga hlo. Cocok untuk ibu-ibu yang membawa serta anaknya. Bisa sekalian jalan-jalan ke kebun.


Jika mau pemandangan bagus, pilihlah waktu sore antara pukul 16.00 – 17.00 karena matahari sudah condong ke barat dan kalian masih sempat kembali ke bibir pantai untuk menikmati sunset. Di atas nggak perlu lama-lama ya. Bahaya karena memang tidak ada peralatan pelindung apapun dan besi pembatasnya hanya 2 garis saja.

Setelah dari mercusuar kami bergegas menuju ke pantai Goa Cemara. Lagi-lagi ada retribusi, yaitu Rp3.000,-. Goa Cemara tentu lebih ramai karena memang lebih terkenal. Ada banyak warung makan, toilet bahkan ada pos polisi juga. Banyak andhong dan perahu-perahu kecil.

setelah matahari terbenam

Meskipun di kawasan hutan cemaranya kotor, tapi di bibir pantai cukup bersih kok. Saran sih ambil yang bagian kanan ya dari pintu masuk, karena lebih sepi. Dan sunsetnya… tidak mengecewakan. Bagus kok (menghibur diri karena gagal liat lautan awan di Sumbing). Oke setelah sunsetnya habis dan matahari telah seluruhnya tenggelam, kami beranjak untuk kembali pulang.


Sangat penting jika kalian kesini, pastikan lampu kendaraan hidup (tidak bermasalah). Jalanan keluar pantai hingga kampung terdekat nggak ada lampu :( dengan angin yang gede pula, kalian harus ekstra hati-hati karena cenderung sepi. Kesimpulannya gelap dan berbahaya. Setelah keluar dari wilayah pesisir kami mulai kembali memasuki perkampungan dan menuju Jogja kota karena berencana lewat Prambanan untuk ke Solo. Perjalanan ke Solo kami tempuh kira-kira 2,5jam. Itu udah pakai ngebut sih ya. dengan sampainya di rumah, berakhir pula ngebolang seri lebaran tahun ini. ya, cuma segitu :’) mudah-mudahan bisa naik gunung yaaa nanti setelah masa vakumnya habis. Hehe.

Tangerang,

22 Juli 2017

You May Also Like

0 komentar