Louis Doughnuts & Coffee Supermall Karawaci

by - 02.07.00


Inginkan ngopi tapi sedang di mall? Pasti ketemunya starbucks, maxx coffee atau djournal yang memang banyak membuka gerai di dalam mall. Sebenarnya merekapun punya kopi yang authentic atau kopi yang memang dibuat dari biji kopi asli dan khas daerah-daerah tertentu di Indonesia. Kita lebih sering menemukan authentic coffee di kedai-kedai kopi seperti Tanamera, Filosofi Kopi atau kedai lain yang tidak hanya menyediakan kopi berhias latte art kekinian.

Kemarin saya memutuskan untuk mampir ke Louis Doughnuts & Coffee saat sedang jalan-jalan di Supermall Karawaci. Dekat dengan Gramedia, pas banget untuk santai sejenak setelah berkeliling belanja buku. Awalnya banyak yang post di instagram tentang donat di coffee shop ini yang lucu dan menarik. Tapi saya lebih tertarik untuk menjajal kopinya.


Setiap menjajal coffee shop baru saya tak pernah sungkan-sungkan untuk bertanya pada si barista tentang kopi yang akan saya pesan. Awalnya saya hendak mencoba kopi Papua, namun sayang sedang habis. Kata si barista, itu authentic coffee yang paling enak. Akhirnya pilihan saya jatuh pada Bali Kintamani. Sementara partner ngopi saya yang seti, Nurul, memilih Tiramisu latte.

Seperti kebanyakan orang Indonesia lainnya, saya suka dengan yang namanya buy something and get something free. Haha. Rupanya setiap pembelian 1 kopi, kita dapat free 1 donat. Namun sepertinya promo ini tidak berlangsung terus menerus, karena pada kunjungan kedua saya tidak lagi mendapat promo tersebut. Saya pun memilih green tea donut dan Nurul memilih cokelat (standar ya, karena kami belum yakin dengan rasa-rasa yang lain hehe.)


Di Louis Doughnuts & Coffee tidak tersedia cangkir atau mug untuk minuman kopi variasi, semua menggunakan cup. Namun begitu Bali Kintamani saya datang, rupanya disajikan dalam teko press (entah apa namanya, mungkin ada yang tahu?) dan cangkir kecil yang imut sekali. Disediakan juga 2 bungkus gula pasir.


Awalnya saya mencoba si Bali Kintamani tanpa gula sama sekali. Rasanya legit, tidak terlalu pahit dan tidak pekat. Beda dengan kopi Toraja. Uap masih mengepul ketika saya tekan penyaring yang ada di dalam teko. Ampas kopi pun turun disusul kopi panas yang menyembul keatas. Hmmm.. harum.



Sementara pesanan Nurul, si tiramisu latte, tidak jauh beda dengan café latte pada dasarnya hanya saja memang manisnya tiramisu cukup terasa. Pokoknya rasanya manis dan samasekali tidak ada unsur kopi. Tentang si roti bulat bolong di tengah (donat), sayang sekali belum cukup memuaskan di lidah. Ukurannya yang memang imut sebenarnya cocok sekali untuk teman ngopi. Namun mungkin kebetulan memang rasa yang saya pilih kurang cocok dengan kopi yang saya minum. Tentang harga menurut saya masih lumayan terjangkau, meskipun tidak jauh beda dengan kedai kopi di luar.

Tangerang,
01 Agustus 2017



You May Also Like

0 komentar