Biaya main ke Anyer dan sekitarnya

by - 23.57.00


Sebagai penduduk Tangerang, adalah galau bila ingin main ke pantai. Opsinya adalah : kepulauan seribu (menyeberang dari Angke, Ancol atau Tanjung Pasir) atau pantai di kawasan Banten. Jika memang niat, bisa sekalian ke Sangiang atau menyeberang ke Lampung. Yang paling sering didengar? Jelas Anyer dan Carita, mungkin juga Karang Bolong yang memang satu garis pesisir. Karena saya hanya memiliki waktu satu malam, rasa-rasanya tidak akan puas bila main ke pulau. Pasti hanya akan capek di jalan. Akhirnya pilihan saya jatuh pada Carita dan Karang Bolong.

Oh iya, mengapa judul dari post ini saya menggunakan kata ‘biaya’? Karena saya ingin membagikan pengalaman bagaimana jika kita jalan-jalan ke Anyer dkk tanpa rombongan (misal hanya berdua saja). Gimana sih, worth it nggak uang yang kita keluarkan dengan hiburan wisata yang kita nikmati? Saya akan mencoba menjelaskan sedetail mungkin untuk rincian biayanya.

Pertama adalah masalah transportasi. Dari Tangerang atau Jakarta adalah hampir nggak mungkin naik motor berdua saja sampai ke Anyer. Kecuali jika dalam rangka touring, itu lain lagi ya. untuk naik umum pun juga pastinya repot, kan kita mau main-main. Jadi saya dan parter jalan-jalan kali ini memilih untuk menggunakan mobil. Urusan mobil, sudah pasti bercabang lagi yaitu bensin dan biaya toll. Untuk bensin, saya rasa semua tipe mobil sudah dipastikan harus mengisi bensin (Pertamax) minimal 200ribu untuk PP. Mengenai uang toll, dari toll Tangerang  sampai ke pintu keluar Cilegon barat dikenakan 48ribu. Sekalian saja ya untuk toll pulang, karena kebetulan lewat Cilegon Timur, jadi toll pulang kena 38ribu. 

Kedua yaitu mengenai penginapan. Meskipun sepanjang bibir pantai hampir semuanya adalah penginapan, sulit untuk menemukan harga murah. Percaya deh L kondominium atau hotel-hotel yang bisa dibilang bagus harganya berkisar 350 sampai 650ribu (ini bicara kamar standar ya).  kalau yang di atas 700ribu saya yakin kamarnya memuaskan. Tapii… sangat sulit untuk kalian memesan hotel di sana melalui aplikasi seperti Traveloka atau pegipegi. Karena tidak mau ribet, saya memilih untuk tetap memesan lewat aplikasi.

Untuk hotel yang standar banget banget masih saja harga minimalnya 250ribu. Bukannya apa, kalau di hotel-hotel kota besar seperti Bandung saja 300ribu sudah dapat kamar bagus meskipun hotel budget. Kan nggak mungkin kalian mau datengin hotel satu-satu demi bandingkan harga karena memesan on the spot. Hehe. Jadi siapkan dana 300 sampai 450ribu untuk kamar standar.


Ketiga pastilah tentang tiket masuk wisata pantai (dan retribusi lainnya). Kabetulan hotel tempat saya menginap tidak memiliki akses pribadi ke pantai, jadi harus masuk melalui pintu resmi. Saya sengaja ingin pagi-pagi ke pantai demi menghindari ramai. pukul 7 pagi saya mendatangi pintu masuk kawasan pantai dan tidak menemukan siapapun berjaga di pos loket. Yasudah, masuk saja deh. Hehe. Fyi kalau sudah ada petugasnya kita dikenakan retribusi 10ribu ya.

Carita memang pantainya kadang bersih, kedang keruh. Sayang sekali saat itu sedang keruh meski tidak banyak sampah. Banyak tukang jajanan seperti kopi, bakso, gorengan dan juga tukang pijit. Oleh-oleh khas yang banyak ditawarkan adalah ikan kering dan pete. Bonus lagi jika ke pantai pagi-pagi, semua harga oleh-oleh dibanderol habis-habisan oleh pedagangnya, katanya untuk penglaris. Hehe. Serius, kalian bisa dapat setengah dari harga normal bila hari mulai siang.

Beranjak dari Carita, saya kembali ke hotel. Untunglah, meskipun kamar yang saya pesan standar, tetap mendapat sarapan. Lumayan kan jadi nggak perlu jajan lagi untuk sarapan. Selepas check out kami menuju ke pantai Karang Bolong. Pantai ini terletak kurang lebih hanya 8km dari Carita. Di seberang pintu masuk resminya ada parkiran mobil yang cukup luas dan penjaja oleh-oleh berjejer. Parkir mobil dikenakan 20ribu.


Namun sayangnya saya terjebak nostalgia untuk urusan tiket masuknya. Abang parkir langsung menuntun kami untuk masuk ke pantai (tidak melalui pintu resmi), kami diarahkan pada pintu cottage yang memiliki akses langsung ke pantai. Sempat ge-er akan digratisin, tapi malah kebenjut L jadi kami disuruh bayar 30ribu untuk 2 orang dengan 1 tiket seharga 15ribu. Saya langsung protes “30ribu dua orang tapi tiketnya satu?” trus kata mas-masnya “iya mbak sama aja tetep bisa masuk dua-duanya kok” sebenarnya saya ingin lebih bawel lagi, tapi karena tengah hari yang panas ini jadi saya memilih langsung masuk saja tanpa banyak komentar lagi.

Jadi maaf nih, untuk retribusi resmi masuk Karang Bolong saya tidak tahu pastinya, bisa di cek ke blog-blog sebelah ya. Estimasi saja sama yaitu 15ribu atau pahitnya deh 20ribu. Di dalam kawasan pantai pun saya tidak banyak jajan, karena kebetulan membawa bekal dari jajanan semalam yang masih ada. Hehe. Tapi tetap sih, wajib beli kelapa muda. Sempat sewot dan berpikir akan kena harga mahal lagi, tapi rupanya kelapa muda dibanderol hanya 10ribu saja. Jika kalian ingin menyewa tikar untuk duduk-duduk santai dipinggir pantai (cailahh), harganya 25ribu bisa sepuasnya. Mau berapa lama terserah deh.
Nah biaya intinya saya rasa 3 hal itu tadi saya, yaitu transport, hotel dan retribusi wisata. Mau itung-itungan nggak?
Bensin                200.000
Toll                      86.000
Hotel                  300.000
Retribusi Wisata  30.000
Jajan dkk            100.000
Total                   716.000

Itu sudah ngepres yaaa.. beneran nggak jajan banyak. Kesel nggak? Kesel lah haha biasanya modal 1jt udah bisa jalan ke Bandung 2 malam dan mengunjungi beberapa objek wisata L

Jadi inti dari post kali ini adalah, kalau kalian ingin main-main ke Anyer, Carita, Tanjung Lesung dkk sangat disarankan untuk rombongan, jangan cuma berdua atau bertiga apalagi sendiri. Supaya yang diajak patungan juga makin banyak. Hehe. Segitu dulu deh, nanti kalau ada yang baru di share lagi.

Tangerang,
22 Agustus 2017



You May Also Like

0 komentar