Biaya main ke Anyer dan sekitarnya
Sebagai penduduk Tangerang, adalah galau bila ingin main ke pantai.
Opsinya adalah : kepulauan seribu (menyeberang dari Angke, Ancol atau Tanjung
Pasir) atau pantai di kawasan Banten. Jika memang niat, bisa sekalian ke
Sangiang atau menyeberang ke Lampung. Yang paling sering didengar? Jelas Anyer
dan Carita, mungkin juga Karang Bolong yang memang satu garis pesisir. Karena
saya hanya memiliki waktu satu malam, rasa-rasanya tidak akan puas bila main ke
pulau. Pasti hanya akan capek di jalan. Akhirnya pilihan saya jatuh pada Carita
dan Karang Bolong.
Oh iya, mengapa judul dari post ini saya menggunakan kata ‘biaya’?
Karena saya ingin membagikan pengalaman bagaimana jika kita jalan-jalan ke
Anyer dkk tanpa rombongan (misal hanya berdua saja). Gimana sih, worth it nggak uang yang kita keluarkan
dengan hiburan wisata yang kita nikmati? Saya akan mencoba menjelaskan sedetail
mungkin untuk rincian biayanya.
Pertama adalah masalah transportasi. Dari Tangerang atau Jakarta
adalah hampir nggak mungkin naik motor berdua saja sampai ke Anyer. Kecuali
jika dalam rangka touring, itu lain lagi ya. untuk naik umum pun juga pastinya
repot, kan kita mau main-main. Jadi saya dan parter jalan-jalan kali ini
memilih untuk menggunakan mobil. Urusan mobil, sudah pasti bercabang lagi yaitu
bensin dan biaya toll. Untuk bensin, saya rasa semua tipe mobil sudah
dipastikan harus mengisi bensin (Pertamax) minimal 200ribu untuk PP. Mengenai
uang toll, dari toll Tangerang sampai ke
pintu keluar Cilegon barat dikenakan 48ribu. Sekalian saja ya untuk toll
pulang, karena kebetulan lewat Cilegon Timur, jadi toll pulang kena 38ribu.
Kedua yaitu mengenai penginapan. Meskipun sepanjang bibir pantai
hampir semuanya adalah penginapan, sulit untuk menemukan harga murah. Percaya
deh L
kondominium atau hotel-hotel yang bisa dibilang bagus harganya berkisar 350
sampai 650ribu (ini bicara kamar standar ya).
kalau yang di atas 700ribu saya yakin kamarnya memuaskan. Tapii… sangat
sulit untuk kalian memesan hotel di sana melalui aplikasi seperti Traveloka
atau pegipegi. Karena tidak mau ribet, saya memilih untuk tetap memesan lewat
aplikasi.
Untuk hotel yang standar banget banget masih saja harga minimalnya
250ribu. Bukannya apa, kalau di hotel-hotel kota besar seperti Bandung saja
300ribu sudah dapat kamar bagus meskipun hotel budget. Kan nggak mungkin kalian
mau datengin hotel satu-satu demi bandingkan harga karena memesan on the spot.
Hehe. Jadi siapkan dana 300 sampai 450ribu untuk kamar standar.
Ketiga pastilah tentang tiket masuk wisata pantai (dan retribusi
lainnya). Kabetulan hotel tempat saya menginap tidak memiliki akses pribadi ke
pantai, jadi harus masuk melalui pintu resmi. Saya sengaja ingin pagi-pagi ke
pantai demi menghindari ramai. pukul 7 pagi saya mendatangi pintu masuk kawasan
pantai dan tidak menemukan siapapun berjaga di pos loket. Yasudah, masuk saja
deh. Hehe. Fyi kalau sudah ada petugasnya kita dikenakan retribusi 10ribu ya.
Carita memang pantainya kadang bersih, kedang keruh. Sayang sekali
saat itu sedang keruh meski tidak banyak sampah. Banyak tukang jajanan seperti
kopi, bakso, gorengan dan juga tukang pijit. Oleh-oleh khas yang banyak
ditawarkan adalah ikan kering dan pete. Bonus lagi jika ke pantai pagi-pagi,
semua harga oleh-oleh dibanderol habis-habisan oleh pedagangnya, katanya untuk
penglaris. Hehe. Serius, kalian bisa dapat setengah dari harga normal bila hari
mulai siang.
Beranjak dari Carita, saya kembali ke hotel. Untunglah, meskipun kamar
yang saya pesan standar, tetap mendapat sarapan. Lumayan kan jadi nggak perlu
jajan lagi untuk sarapan. Selepas check out kami menuju ke pantai Karang
Bolong. Pantai ini terletak kurang lebih hanya 8km dari Carita. Di seberang
pintu masuk resminya ada parkiran mobil yang cukup luas dan penjaja oleh-oleh
berjejer. Parkir mobil dikenakan 20ribu.
Namun sayangnya saya terjebak nostalgia untuk urusan tiket
masuknya. Abang parkir langsung menuntun kami untuk masuk ke pantai (tidak
melalui pintu resmi), kami diarahkan pada pintu cottage yang memiliki akses
langsung ke pantai. Sempat ge-er akan digratisin, tapi malah kebenjut L jadi kami disuruh
bayar 30ribu untuk 2 orang dengan 1 tiket seharga 15ribu. Saya langsung protes
“30ribu dua orang tapi tiketnya satu?” trus kata mas-masnya “iya mbak sama aja
tetep bisa masuk dua-duanya kok” sebenarnya saya ingin lebih bawel lagi, tapi
karena tengah hari yang panas ini jadi saya memilih langsung masuk saja tanpa
banyak komentar lagi.
Jadi maaf nih, untuk retribusi resmi masuk Karang Bolong saya tidak
tahu pastinya, bisa di cek ke blog-blog sebelah ya. Estimasi saja sama yaitu
15ribu atau pahitnya deh 20ribu. Di dalam kawasan pantai pun saya tidak banyak
jajan, karena kebetulan membawa bekal dari jajanan semalam yang masih ada.
Hehe. Tapi tetap sih, wajib beli kelapa muda. Sempat sewot dan berpikir akan
kena harga mahal lagi, tapi rupanya kelapa muda dibanderol hanya 10ribu saja.
Jika kalian ingin menyewa tikar untuk duduk-duduk santai dipinggir pantai
(cailahh), harganya 25ribu bisa sepuasnya. Mau berapa lama terserah deh.
Nah biaya intinya saya rasa 3 hal itu tadi saya, yaitu transport,
hotel dan retribusi wisata. Mau itung-itungan nggak?
Bensin 200.000
Toll 86.000
Hotel 300.000
Retribusi Wisata 30.000
Jajan dkk 100.000
Total 716.000
Itu sudah ngepres yaaa.. beneran nggak jajan banyak. Kesel nggak?
Kesel lah haha biasanya modal 1jt udah bisa jalan ke Bandung 2 malam dan
mengunjungi beberapa objek wisata L
Jadi inti dari post kali ini adalah, kalau kalian ingin main-main ke
Anyer, Carita, Tanjung Lesung dkk sangat disarankan untuk rombongan, jangan
cuma berdua atau bertiga apalagi sendiri. Supaya yang diajak patungan juga
makin banyak. Hehe. Segitu dulu deh, nanti kalau ada yang baru di share lagi.
Tangerang,
22 Agustus 2017
0 komentar