Bosan dengan hotel budget yang
begitu-begitu saja, kali ini saya menjajal salah satu hotel di Bandung yang
punya konsep unik dengan harga yang tidak jauh beda dengan hotel-hotel budget.
Masih dekat dengan pusat kota yakni di jalan Pajajaran, saya menginap di Triple
Seven bed & breakfast. Awalnya sempat bingung mencari alamatnya karena
terletak masuk di dalam kawasan perumahan (tidak berada di pinggir jalan raya).
Namun justru letaknya yang tidak di pinggir jalan raya inilah yang saya sukai.
Tidak bising dan tetap mudah ditemukan karena pada setiap gang masuk dari jalan
Padjajaran ada petunjuk arah menuju Triple Seven.
ruang tunggu samping resepsionis
Triple Seven memiliki basement
yang tidak luas, namun cukup untuk menampung 4 sampai 5 mobil. Saat hampir
tengah malam saya sempat keluar hotel lagi, pak satpamnya memberi info bahwa
setiap jam 00.30 pintu basement ditutup. Ya walaupun begitu tidak perlu
khawatir karena jika kita datang tetap akan dibukakan pintu. Mungkin karena
tidak pakai security parking jadi pihak hotel memilih menutup pintu basement
agar lebih aman meskipun satpam berjaga 24jam.
double king
Saat check in akan diminta
deposito Rp50.000 , jumlah yang wajar. Disamping meja resepsionis, ruang runggu
ditata dengan manis (mungkin juga karena masih suasana natal), membuat kita
betah duduk-duduk santai jika bosan di kamar. Hotel ini merangkap kafe juga,
ada meja-meja kafe di bagian teras depan dan bagian samping di dalam bangunan.
Sayang karena saat itu sudah lewat jam 11 malam, saya tidak bisa order karena
last ordernya jam 10 malam. Alhasil itulah mengapa saya harus kembali keluar
hotel, untuk cari makan malam.
Triple Seven menyediakan cukup banyak tipe kamar : retro single, retro queen, pop art queen, pop art king dan vintage twin. Saya memesan kamar pop art king dengan harga Rp545.000,- semalam. Mahal? Tidak, karena memang saya memesan di
tanggal 30 Desember, nyaris pergantian tahun. Wajar jika harga-harga hotel
melonjak. Walaupun tidak memiliki bangunan tinggi seperti hotel-hotel lainnya,
pintu kamar di Triple Seven sudah menggunakan kartu (tidak lagi kunci manual).
Begitu masuk ke dalam kamar,
kesan pertama yang saya dapat adalah : clean. Tidak banyak ornamen, warna yang
soft dan terang. Membuat badan yang lelah beraktivitas seharian ingin segera
merebahkan diri. hehe. Ada satu lemari yang cukup besar, tv lcd 21”,
seperangkat alat minum yaitu gelas, 2 botol air mineral, pemanas air berikut teh
kopi serta gula. Kaca jendela kamar tidak tembus pandang dan dilapisi tirai
warna krem. Comfy banget.
teras lantai satu
Kamar mandi tidak luas namun
cukup, dengan shower air panas lengkap beserta peralatan mandi. Selalu suka
jika hotel menyediakan sabun + shampoo dalam botol kecil terpisah, bukan sabun
padat bulat pipih atau shampoo yang bisa sekaligus digunakan sebagai sabun
mandi. Oh iya, channel tv nya juga lengkap lho.
meja kafe bagian luar
Karena saya memesan kamar tanpa
breakfast, jadi ya harus rela tidak mencicipi makanan hotel karena lebih
memilih untuk makan di luar sembari menikmati Bandung di pagi hari. Pada hari-hari
biasa, kita dapat bermalam di Triple Seven dengan harga sekitar 300 hingga 400ribu-an. Sedikit lebih mahal dibandingkan hotel budget, tapi worth it kok jika hanya selisih 30ribu-an saja J .
Tangerang, 05 Januari 2018
ND
0 komentar