7 Hal yang akrab dengan anak rantau #NulisRandom2015

by - 10.30.00



    Kota-kota besar yang memiliki daya pikat dari berbagai sisi, tentunya tidak lepas dari para pendatang yang memiliki masing-masing tujuan untuk mendatangi si kota populer. Kita biasa menyebutnya perantau. Perantau sendiri ada yang telah lama berkecimpung di kota perantauan atau hanya sementara guna menyelesaikan kewajiban misalnya kuliah, dinas kantor atau sekedar mencari pengalaman.

     Istilah dari penulis sendiri, perantau ada dua macam. Perantau baru adalah mereka yang baru mulai merantau atau hanya sementara berpindah domisili untuk tujuan tertentu. Sedangkan si perantau lama, adalah mereka yang sudah memutuskan untuk menetap di kota barunya dan bahkan telah memiliki rumah, membangun keluarga dan memiliki status kependudukan di sana. Jadi istilah ‘perantau’ melekat padanya karena mereka masih memiliki sanak saudara di kampung yang secara rutin dikunjungi.

Nah, yuk kita lihat kira-kira apa saja yang dekat dengan kehidupan khas perantau :

·     >    Domisili sementara
    Para kawula remaja yang kuliah di luar kota umumnya menyewa kost atau patungan bersama teman-teman untuk mengontrak sebuah rumah di kota perantauan. Tak jarang, sebagian besar dari mereka seringkali memilih untuk tinggal di rumah sanak saudara yang kebetulan berada di kota tersebut. Begitu pula para dewasa muda yang mengadu nasib di kota lain, sedang cari kerja maupun baru-baru di terima bekerja, memiliki opsi yang sama dengan para mahasiswa tadi. Tapi jika mereka ‘betah’ , bukan tidak mungkin mereka akan mempertimbangkan untuk membeli rumah disana.
Bicara soal kost atau kontrakan, tentunya disesuaikan dengan kocek masing-masing. Mereka akan mempertimbangkan antara biaya kost, makan sehari-hari, transport dan utamanya biaya kuliah atau keperluan penunjang pekerjaan.

·        >  Waspada dengan kalender
     Berbeda dengan yang tidak merantau, para pendatang ini lebih jeli dengan kalender terutama yang berwarna merah. Kalau mereka yang penduduk tetap atau perantau lama bisa bilang “kok cepet ya udah hari senin lagi,” maka para perantau baru ini biasanya akan bilang “kok lama ya hari jumat? Udah nggak sabar mau pulang”.
Jangankan tanggal merah, weekend pun akan jadi sasaran mereka untuk curi-curi pulang kampung. Hari kerja senin sampai jumat tentunya bukan hambatan. Mereka punya hari sabtu dan minggu untuk sejenak pulang ke rumah.

·      >   Situs penjual tiket
     Para perantau baru akan sering memantau situs-situs penjual tiket secara online. Baik itu moda transportasi kereta, bus maupun pesawat. Bukan hanya penjual online, agen tiket ‘manual’ yang membuka lapak di tiap-tiap cabangnya pun tak luput dari sasaran rasa ingin tahu mereka. Apalagi sekarang yang namanya tiket bisa dipesan jauh-jauh hari. Wah, mereka pasti akan memastikan tidak kehabisan jatah kursi perjalanan.

·    >    Teman seperjuangan
    Entah sengaja atau tidak, seringkali para perantau bertemu dengan orang-orang yang berasal dari kota di mana mereka berasal. Bisa jadi memang janjian untuk mengadu nasib di kota yang sama, bisa juga bertemu di lingkungan kuliah, kerja atau kegiatan kesehariannya. Teman-teman ini di bilang seperjuangan karena ada rasa solidaritas atau kekeluargaan yang muncul lantaran kesamaan asal muasal. Umumnya hal ini akan memicu kecenderungan untuk saling membantu juga.

·    >     Oleh-oleh
     Ini adalah hal yang paling sering disebut-sebut baik oleh orang di pihak kota perantauan atau kota asal. Biasanya oleh-oleh dibeli karena memang sudah menjadi kebiasaan atau untuk menyenangkan/menghargai orang-orang yang mana akan mereka kunjungi kembali. Oleh-oleh juga kerap kali berjumlah lebih banyak bila perantau bertolak dari kampung dan kembali ke kota peraduan nasibnya. Selain memang sebagai ciri khas, mereka akan menyisihkan makanan khas kampungnya untuk dinikmati sendiri beberapa waktu ke depan, sekedar pengobat rindu yang belum usai.

·    >     Catatan keuangan
      Ini adalah salah satu yang paling penting. Para perantau harus seksama dan teliti dalam membuat catatan keuangan mereka. Jangan sampai pendapatan bulan A hanya cukup untuk bulan A saja. Siapa tahu kebutuhan yang ‘aneh-aneh’ akan datang tiba-tiba. Menyiapkan uang cadangan akan membuat mereka lebih merasa aman.

·      >   Sabar
    Sabar kalau bulan ini belum bisa pulang, sabar kalau belum bisa beli baju baru, sabar nggak bisa ikut temen kantor nge-trip, sabar akhir bulan makan mie instan aja dan sabar-sabar yang lainnya. Yah, namanya juga di kota orang :)

Itu tadi sekelumit hal-hal yang dekat dengan anak rantau . Kalau ada tambahan lain silakan cuap-cuap ya hehhehe …

Salam anak kampung,


-N-


#NulisRandom2015 #Day2 

You May Also Like

0 komentar